produk electronik naek 10% menjelang hari raya

Diposkan oleh kentkend

Penjualan produk elektronik akan mengalami peningkatan sebesar 10 persen menjelang hari Puasa dan Lebaran.


"Menjelang Puasa dan Lebaran akan mengalami peningkatan sebesar 10 persen atau sekira Rp200 miliar per bulan dari penjualan per tahun Rp2,2 triliun," kata Ketua Electronics Marketer Club (EMC) Iffan Suryanto di Jakarta.

Menurutnya, penjualan menjelang Puasa dan Lebaran akan didominasi oleh jenis produk home appliances, seperti lemari es, mesin cuci, oven, dan blender. Pasalnya, kata dia, barang- barang itu sangat dibutuhkan oleh konsumen pada saat Puasa dan Lebaran.

“Misalnya, oven digunakan untuk membuat kue lebaran, dan mesin cuci digunakan karena banyak pembantu rumah tangga yang mudik terutama pada hari Lebaran,” ujarnya.


Iffan memprediksikan, peningkatan penjualan pada Lebaran tahun ini, tidak berbeda jauh dengan peningkatan pada tahun lalu.


Sementara itu, Direktur Pemasaran PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) Budi Setiawan mengaku siap menghadapi lonjakan permintaan menjelang Puasa dan Lebaran pada tahun ini yang diperkirakan akan meningkat sebesar 20-30 persen.


“Setiap tahun peningkatan penjualan 20-30 persen. Tergantung dari produknya,”kata Budi.


Di sisi lain, menanggapi adanya penurunan penjualan akibat lonjakan produk impor terutama dari China, Iffan meyakini, hal itu belum terjadi jadi tidak terlalu mengkhawatirkan. Pasalnya, memang terjadi peningkatan masuknya produk impor, tapi belum mampu menggerus penjualan produk-produk dalam negeri.

“Pengaruhnya ada, cuma masih kecil. Konsumen sudah cerdas dalah memilih produk sesuai kualitas bukan cuma faktor harga saja, sekarang harga produk dalam negeri juga hampir sama dengan produk China yang kualitasnya rendah,” tegas Iffan.


Hal senada diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Gabungan Elektronik (F-Gabel) Yeane Keet.


"Selama Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 56 Tahun 2008 masih berjalan dengan baik, saya rasa produk impor tidak perlu dikhawatirkan," ucap Yeane.


Head of Residential Air Conditioner LGEIN Albert Fleming mengatakan, persaingan antara produk lokal dan impor adalah tergantung dari masalah persepsi konsumen.


"Level produk China masih dibawah produk Korea dan Jepang. Ada transisi perubahan key affairs agency dalam tiga tahun terakhir ini. Dulu, nomor satu harga, watt, dan brand. Pada tahun 2010 adalah watt, brand, dan price. Karena, orang beli AC berbeda dengan beli televisi. Kalau televisi aeon nya lebih cepat. Orang beli LCD lalu beli LED. Kalau AC itu-itu saja. Basic nya mereka cuma mau dingin," papar Albert

{ 0 komentar... read them below or add one }

Post a Comment